brown wooden arrow signed

Visi Hidup

“Naikkan standar visimu, sehingga yang menyibukkanmu bukan suatu hal yang recehan”

Ust Wido Supraha

Tulisan yang dibuat saat ini sangat besar korelasinya dengan kutipan di atas. Menurut KBBI, visi merupakan pandangan atau wawasan ke depan. Visi merupakan unsur terpenting dari organisasi. Sebuah instansi atau lembaga pastilah mempunya visi yang kemudian akan dipajang di lobby atau tempat strategis lainnya. Tujuan dari visi tersebut adalah tidak lain untuk membuat harapan akan dibawa kemana instansi tersebut, apa yang akan dicapai, dan apa yang berusaha diraih.

Begitu juga dengan manusia, seharusnya juga mempunyai visi, “Visi Hidup”. Visi merupakan ruh dari aktivitas manusia, bisa dibayangkan bagaimana manusia tanpa visi? Hidupnya mungkin tidak terarah, meskipun dikatakan hiduplah mengalir seperti air, tapi kita juga tidak tau akan mengalir kemana? apakah ke lautan luas atau ke kubangan comberan?

Bukunya Sun Tzu (seorang ahli strategi perang) yang berjudul The Art of War menjelaskan bahwa kalau kita mengetahui kelemahan musuh, maka kita akan menang. Tetapi, jika kita mengetahui diri sendiri maka kita tidak akan pernah kalah. Kekuatan terbesar yang dimiliki tersebut ternyata bukan senjata, harta, makanan atau yang lainnya, melainkan sebuah harapan. Ketika orang masih mempunyai harapan maka dia tau apa yang akan dia capai. Harapan itu visi, pandangan hidup, akhir hidup kita nanti akan seperti apa.

Orang yang mempunyai visi maka tidak akan mudah dikendalikan, berbeda dengan yang tidak punya. Pilihan hidup manusia cuma 2, kalau tidak memanfaatkan berarti akan dimanfaatkan. Ketika kita tidak mempunyai visi dan tujuan, maka kita akan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan orang lain.

Pastikan kita mempunyai visi besar yang hidup dalam diri kita. Ketika sudah mempunyai itu, maka kita akan berusaha meraihnya. Kita mulai merancang misi seperti apa, program kerja apa yang perlu dibuat dan aktivitas apa yang seharusnya kita lakukan untuk mencapai visi tersebut. Mulai perbaiki tujuan hidup kita, misal tujuan belajar adalah untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat sehingga mampu meraih ridho Allah. Dari situ kita akan tau apa yang bisa kita lakukan, pasti menggunakan cara yang halal dan diridhoi untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan adanya visi yang baik, maka kita akan keluar dari paradoks dan rutinitas yang membingungkan. Kita tidak akan lagi hanya terkungkung kalau belajar hanya untuk kerja, kerja untuk hidup dan hidup untuk kerja. Mulailah bertanya pada diri sendiri, kita siapa? nanti mau kemana? hidup seperti apa yang sebaiknya kita jalani?

Loading

Leave a Reply