inside-out

Apa sih yang ada di dalam diri kita?

Temen-temen pernah nonton film Inside Out? Dimana ceritanya seorang anak perempuan yang di dalam pikirannya terdapat beberapa karakter. Karakter tersebut digambarkan dalam beberapa sosok diantaranya yaitu gembira/senang (Joy), kesedihan (Sadness), takut (Fear), marah (anger), dan jijik (Disgust). Setiap sosok yang ada akan mengontrol pikiran dan emosi yang kemudian membentuk sebuah “bola ingatan”. Ingatan tersebut nantinya akan disimpan dalam waktu jangka panjang dan juga memori jangka pendek. Kenangan atau pun ingatan buruk yang terus-menerus tertanam akan tersimpan dalam memori jangka panjang dan bisa berakibat fatal kedepannya.

Dari cerita film di atas tersebut, akhirnya saya terinspirasi untuk menulis artikel ini. Saya jadi bertanya, sebenarnya yang ada di dalam tubuh kita itu apa? Apa yang mempengaruhi diri kita terutama dalam hal perilaku dan karakter kita?

Apa yang ada di diri kita?

Ada mungkin beberapa hal yang memang sudah ada di dalam diri kita dan tidak bisa diubah lagi. Tetapi, sifat dan juga perilaku dan cara bersikap masih bisa kita ubah. Apa yang mempengaruhinya? kurang lebih ada beberapa komponen yang mempengaruhi hidup kita, kita akan singkat menjadi 3R. Terdiri dari Referensi, relasi, dan reaktualisasi:

1. Referensi

Apa yang kita baca, kita lihat, kita tonton akan sangat berpengaruh dengan kehidupan kita. Informasi itu bentuknya tidak terbatas, apa yang kita lihat secara otomatis akan masuk ke otak kita. Setelah semua informasi itu masuk, kita tidak akan bisa menyaringnya dan tersimpan dalam ingatan kita. Jika terus-menerus informasi itu diberikan maka berpeluang besar untuk menjadi karakter utama yang kita miliki. Tak jarang kita sering mendengar berita jika tindak kejahatan terinspirasi dari film atau video yang ditonton. Kita harus bisa memilah hal-hal yang nantinya akan dijadikan sebagai referensi. Otak kita senantiasa bekerja, meskipun Ia sedang tidur, masih dapat mengolah dan menerima informasi. Carilah informasi yang kira-kira tidak akan menjerumuskan kita dan saringlah sebelum masuk ke otak kita. Kita akan melihat pola pikir dan cara pandang seseorang berdasarkan referensi yang Ia gunakan.

2. Relasi

Pandai-pandailah dalam memilih teman dan relasi, pepatah lama mengatakan “You are your friend”. Apa yang kamu lakukan bisa dicerminkan dari teman yang kamu miliki. Jika tidak ada kesamaan pasti pertemanan tidak akan lama. Tidak akan mungkin “2 dunia” yang berbeda akan bersatu, pasti salah satunya akan condong untuk mengikuti.

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.”

(HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Tak jarang, orang baik akan terjerumus ke dalam kejahatan karena temannya. Sebaliknya juga, banyak orang yang jahat menjadi baik karena dipengaruhi oleh temannya. Teman yang baik adalah ketika kita dekat dengannya selalu membawa hikmah, ilmu , dan manfaat serta mengingatkan kebaikan.

3. Reaktualisasi

Apa yang ada didalam pikiran kita secara fitrahnya harus dikeluarkan baik dalam ucapan dan perbuatan. Ketika kita mendapat manfaat Orang lain harus tau dan merasakan manfaat yang sama. Kita mungkin sering merekomendasikan orang lain untuk makan makanan yang kita suka dan menurut kita enak. Kadang juga kita menceritakan film yang baru kita tonton untuk dinikmati dengan orang lain. Hal-hal tersebutlah yang disebut dengan reaktualisasi dari dalam perbuatan kita. Jika diumpamakan, kita itu ibarat pohon dengan akar yang masuk jauh ke dalam tanah. Akar tersebut bagaikan referensi yang kita miliki, orang tidak perlu tahu apa titel kita, jabatan kita, dan dimana kita belajar. Tetapi, orang harus mendapatkan buah manis yang bergantung di pohon, orang lain harus mendapatkan manfaat dari ilmu yang kita miliki. Yang akan dilihat nantinya adalah bukan akarnya tapi buah yang muncul.

Loading

Leave a Reply